Minggu, 14 April 2013

Shalat Yang Mempesona




Dimanakah Allah ? Dia jauh ataukah dekat ? dan kenapa untuk bertemu dengannya mesti lewat cara shalat ? pertanyaan itu menjadi guidance dalam proses pencarian. Ketika melihat titik terang. Bahwa Allah “ternyata begitu dekat” dengan kita, ketika kita “menyadari” betapa dekat nya dia. Dan Allah, tiba tiba “terasa begitu jauh” ketika kita ”tidak menyadari” atau “lupa menyadari” kehadirannya.

Meskipun, kenyataannya, Allah sangatlah dekat dengan kita, bahkan lebih dekat dari urat leher kita sendiri (QS. 50 : 16). Dia juga meliputi langit dan bumi, termasuk kita dan seluruh mahluknya (QS. 4 : 126). Namun “Kehadirannya” dalam kehidupan kita, ternyata seiring dan sesuai dengan kualitas kesadaran yang kita bangun. Ya, di “KESADARAN” itulah “TITIK TEMU” kita dengan Allah.

Maka, kita melihat, betapa pertemuan dengan Allah itu bergantung kepada kemampuan kita membangun kualitas kesadaran kita. Ini memang tidak mudah, karena kesadaran kita terkadang naik, kadang turun. (kemampuan untuk “melihat” dan “merasakan” hakekat suatu kejadian).

Kalau seseorang mengalami suatu kejadian tetapi dia tidak bisa “melihat” dan “merasakan” makna yang terkandung didalamnya, maka dia sesungguhnya tidak dalam keadaan “sadar”. Atau setidak-tidaknya, kesadarannya rendah. Orang yang demikian ini, suatu kali akan bisa “terjatuh” dalam persoalan yang sama bahkan berkali kali.

Sebaliknya, orang yang sadar, adalah orang yang bisa “Melihat” dan “Merasakan” makna atas kejadian tertentu. Dia bisa menhambil pelajaran dari kejadian itu. Dia peka, bahwa di balik kejadian itu ada MAKNA”. Dia juga paham, bahwa kejadian itu bukanlah sesuatu yang kebetulan terjadi. Dia berhasil “melihat” dan “memahami” bahkan “merasakan”, bahwa ada “SUATU KEKUATAN” yang hadir dibalik kejadian itu. Maka inilah orang yang “SADAR” itu.

Untuk mencapai tingkat kesadaran yang demikian tinggi, butuh proses yang sangat panjang. Dan latihan bertahun-tahun. Bahkan mungkin berpuluh tahun, sepanjang kehidupan. Itulah yang kita lakukan lewat ibadah shalat. Shalat adalah sebuah proses amalan, sekaligus latihan untuk membangun kualitas kesadaran. Diharapkan dengan shalat yang baik terus-menerus dan berulang-ulang, kualitas kesadaran kita akan meningkat. Sehingga akhirnya, kita bisa “bertemu” Allah dalam seluruh penjuru kehidupan kita.

Rasulullah Saw telah ”bertemu” dengannya, didalam perjalanan Isra’Mi’raj. Beliau mengajarkan kepada kita, kalau kita ingin bertemu dengannya, lakukanlah shalat. Didalam shalat itulah kita bakal bertemu dengannya. Kapan ? ketika seluruh kesadaran memuncak dalam kehusyukan tertinggi dalam shalat kita. Maka, ketika makna shalat telah terefleksi dalam kehidupan kita, Allah bakal hadir diseluruh penjuru peristiwa yang kita alami. Didalamnya ada dzikirullah dan do’a, yang mengalir sepanjang tarikan dan hembusan nafas kita. Tidak ada lagi waktu yang terbuang percuma. Seluruhnya berisi puji-pujian untuk mengagungkan DZAT yang maha perkasa, seiring tasbihnya bermiliar-miliar malaikat dan bertriliun  benda-benda di alam semesta. Itulah saat-saat kita terpesona di Sidratul Muntaha.
Karya_ Ir Agus Mustofa
terpesona di SIDRATUL MUNTAHA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar