Saat Meninggal yang Paling Baik
Ibn Mas’ud menuturkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang waktu
kematiaannya bertepatan dengan berakhirnya bulan Ramadhan, dia akan masuk surga.
Barangsiapa yang kematiaannya bertepatan dengan berakhirnya ibadah di Arafah,
dia akan masuk surga. Barangsiapa yang waktu kematiaannya bertepatan dengan
berakhirnya sedekah, dia pun akan masuk surga.” (HR. Abu Nu’aym).
Sedangkan
dari Hudzayfah diriwayatkan bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda, “Barangsiapa
yang mengucapkan La Illaha illa Allah karena
mengharap keridhaan Allah, yang dengannya dia menutup masa hidupnya, dia akan
masuk surga. Barangsiapa yang berpuasa suatu hari karena mencari keridhaan
Allah, yang dengannya dia menutup kehidupannya, dia juga akan masuk surga. Barangsiapa
yang mengeluarkan sedekah karena mencari keridhaan Allah, yang dengannya dia
mentutup akhir hidupnya, dia akan masuk surga.” (HR. Ahmad).
Abu
Nu’aym menuturkan riwayat dari Khaytsamah.disebutkan bahwa para sahabat merasa
bangga jika seorang meninggal dunia ketika dia sedang mengerjakan suatu kebaikan,
baik sedang menjalankan ibadah haji, umrah, sedang berperang, ataupun ketika
sedang menjalani ibadah puasa Ramadhan.
Aisyah
r.a. berkata bahwa Rasulullah saw, bersabda, “Barangsiapa yang meninggal dunia
dalam keadaan berpuasa, Allah akan menetapkan baginya telah berpuasa sampai
hari kiamat kelak.” (H.R. Ad-Daylami).
Sedangkan
dari Jabir diriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang
meninggal dunia pada malam hari jumat atau hari jumat, dia akan dipelihara dari
azab kubur. Pada hari kiamat kelak, dia akan datang sedangkan pada dirirnya
melekat tanda syuhada.” (HR. Abu Nu’aym).
Hamid,
melaui Sa’ad ibn Tharif al-Iskaf, menuturkan riwayat dari Abu Ja’far. Dia mengatakan,
“Malam Jumat itu mulia dan hari jumat juga sangat terang. Barangsiapa yang
meninggal dunia pada malam jumat, Allah akan menetapkan baginya kebebasan dari
azab kubur. Barangsiapa yang meninggal dunia pada hari jumat, dia akan
dilindungi dari api neraka.”
Ziarah ke Alam Barzakh
Imam Jalaluddin as-Suyuthi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar