Selasa, 30 April 2013

‘Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Raji’un’




Pahala Orang yang Mengucapkan
 ‘Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Raji’un’ ketika Musibah Datang.

            Setiap kali musibah datang, disunahkan mengucapkan ‘Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Raji’un’’, seperti firman Allah swt, “(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan “Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Raji’un”. Mereka itulah yang mendapatkatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.

          Nabi saw bersabda : “Bila empat perkara terdapat pada diri seseorang, niscaya ia memperoleh cahaya Allah yang agung, Pertama, orang yang menjaga urusannya dengan kesaksian ‘La ilaha illallah wa anni rasulullah (tiada Tuhan yang patut disembah melainkan Allah dan aku adalah utusan Allah). Kedua, orang yang apabila ditimpa musibah, ia lalu mengatakan, “Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Raji’un”. (sesungguhnya kami hanyalah milik Allah dan kami akan kembali kepadanya). Ketiga, orang yang bila mendapat kebaikan, ia mengucapkan, ‘Alhamdulillah’ (segala puji bagi Allah). Keempat, orang yang bila melakukan kesalahan, ia mengucapkan, “Astaghfrullah wa atubu ilaihi” (aku memohon ampunan kepada Allah dan bertobat kepadanya).”

             Imam al Baqir berkata : “Bila seorang mukmin mendapat musibah didunia lalu ia mengucapkan “Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Raji’un”. Dan bersabar, niscaya Allah mengampuni dosa-dosa silamnya selain dosa-dosa besar yang ganjarannya sudah ditentukan Allah berupa neraka. Dan apabila ia mengingat musibah yang menimpanya, lalu mengucapkan “Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Raji’un” dan memuji Allah swt, maka Allah mengampuni setiap dosa yang pernah dilakukannnya mulai dari ucapan “Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Raji’un” yang pertama hingga ucapan “Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Raji’un” yang berikutnya, selain dari dosa-dosa besar.”

Al Kulaini menyandarkan hadis yang kedua kepada Ma’ruf ibnu Kharbudz bahwa Ak Baqir tidak mengecualikan dosa-dosa besar.
Al Kulaini meriwayatkan melalui sanad yang sampai kepada Daud bin Zirbi : “Barang siapa mengenang musibahnya meskipun sudah berlalu satu tahun, lalu ia mengucapkan “Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Raji’un” Alhamdulillahi rabbil-alamin, Allahhumma ajirni ala mushibati wakhluf alaiyya afdhala minha (sesungguhnya kami hanyalah milik Allah dan kepadanyalah kami akan kembalii, segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, ya Allah ya Tuhan kami, berilah aku ganjaran pahala atas musibah ini dan gantikanlah dengan sesuatu yang lebih baik darinya)”, niscaya ia memperoleh ganjaran pahala seperti waktu pertama kali ia tertimpa musibah.”

Muslim meriwayatkan dari Ummu Salamah. Rasulullah saw bersabda : “Tidaklah ada seorang muslim yang tertimpa musibah , lalu ia mengucapkan apa yang diperintahkan oleh Allah, “Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Raji’un”, Allahhumma ajirni fi mushibati wakhluf li khairan minha’, melainkan dia akan menggantinya (musibah dengan sesuatu yang lebih baik.” Ketika Abu Salamah meninggal dunia, istrinya--Ummu Salamah—berkata : “Siapakah di antara orang muslim yang lebih baik dari pada Abu Salamah?” … kemudian aku membaca doa tadi (yang diperintah oleh Allah), lalu ia menjadikan Rasulullah saw. sebagai pengganti suamiku.”

At Turmudzi meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda, “Jika anak seorang hamba meninggal dunia, Allah swt berfirman kepada para malaikatnya: Apakah kamu telah mencabut roh anak dari hambaku?” Mereka menjawab: Benar.’ Lalu Allah berfirman lagi: ‘Lalu apakah yang dikatakan hambaku ?: Mereka menjawab: “Memujimu dan mengucapkan, “Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Raji’un”. Kemudian Allah swt berfirman : ‘kalau begitu, bangunkanlah rumah disurga untuk hambaku dan namailah Baitul Hamd (rumah pujian).

Biarkan Tuhan Menghiburmu
Syahid Tsani

Senin, 29 April 2013

SYUKUR (Hidup Syukur Hidup Bahagia)




Hidup Syukur Hidup Bahagia
syukur, secara bahasa, berasal dari kata “Syakara”, yang berarti pujian atas kebaikan, penuhnya sesuatu. Syukur juga berarti menampakkan sesuatu kepermukaan. Dalam hal ini, menampakkan nikmat Allah antara lain dalam bentuk memberikan sebagian nikmat Allah itu kepada orang yang membutuhkan.
“Hakikat syukur adalah pengakuan terhadap nikmat yang telah diberikan Allah yang dibuktikan dengan ketundukkan kepadanya. Jadi, syukur itu adalah mempergunakan nikmat Allah menurut kehendak Allah sebagai pemberi nikmat. Karena itu, dapat dikatakan bahwa syukur yang sebenar-benarnya adalah mengungkapkan pujian kepada Allah dengan lisan, mengakui dengan hati akan nikmat Allah, dan mempergunakan nikmat itu sesuai dengan kehendak Allah.
Syukur merupakan kualitas hati yang harus diraih dan dimiliki oleh setiap muslim. Dengan bersyukur, kita akan senantiasa diliputi rasa damai, tentram, dan bahagia. Sebaliknya, kufur nikmat akan senantiasa membebani kita. Kita akan selalu merasa kurang dan tidak bahagia.
Adadua hal yang sering membuat kita tak bersyukur.
Pertama, kita sering memfokuskan diri pada apa yang kita inginkan, bukan pada apa ynag kita miliki. Katakanlah, kita sudah memiliki sebuah rumah, kendaraan, pekerjaan tetap, dan pasangan yang terbaik, tapi kita masih merasa kurang.
Pikiran kita dipenuhi bebagai target dan keinginan. Kita begitu terobsesi ingin memiliki rumah yang besar dan indah, mobil mewah, dan pekerjaan yang lebih banyak mendatangkan uang. Kita ingin ini dan itu, kita terus memikirkan ingin mendapatkannya. Akhirnya, pikiran, waktu, dan energy kita terkuras untuk memperturutkan keinginan diri kita yang tak pernah puas. Setelah mendapatkannya, kita ingin yang lebih lagi. Jadi, betapa pun banyak harta yang kita miliki, kita tidak pernah menjadi “kaya” dalam arti sebenarnya.
Padahal, Rasulullah saw. telah bersabda, “Bukanlah kekayaan itu karena banyak harta benda, tetapi kekayaan yang sebenarnya adalah kaya hati.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Manusia memang memiliki naluri tidak pernah merasa puas dengan apa yang telah dimiliki. Ia selalu bernafsu mendapatkan segala yang diinginkannya. Tetapi bukan berarti naluri itu tidak bisa dikendalikan. Naluri tidak pernah puas adalah salah satu bagian dari hawa nafsu yang selalu mengajak pada kejelekan. Jika hawa nafsu saja bisa dikendalikan, maka sudah tentu rasa tidak pernah puas juga bisa dikendalikan, yaitu dengan cara bersyukur.
Perhatikanlah hadits Rasulullah saw yang artinya,
“Abdullah bin Amr ra. Berkata, ‘Rasulullah saw. bersabda, ‘sungguh, beruntung orang yang berserah diri, dikaruniai rezeki yang cukup, dan merasa cukup dengan pemberian Allah kepadanya.” (HR. Muslim).
Kedua, kecendrungan membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Kita meraa bahwa orang lain lebih beruntung. Kemanapun kita pergi, selalu ada orang yang lebih pintar, lebih tampan, lebih cantik, dan lebih kaya dari kita.
Ada rumus sederhana, tapi jitu agar kita menjadi manusia yang bersyukur, yaitu melihat kebawah untuk hal-hal yang bersifat fisik dan materi duniawi. Jika tergolong orang miskin, lihatlah kebawah, ternya masih ada orang yang lebih miskin dari kita.
Jika saat ini kita sedang sakit, lihatlah kebawah, ternyata diluar sana masih banyak orang yang lebih sakit dari kita. Jika tidak memiliki wajah yang rupawan, lihatlah kebawah, ternyata wajah kita masih lebih baik dibandingkan kebanyakan orang. Hal ini akan menimbulkan rasa syukur pada diri kita, ternyata kita masih lebih beruntung dibandingkan orang lain.
Dalam konteks ini, Rasulullah saw bersabda yang artinya.’ “Lihatlah orang yang dibawah kalian dan janganlah melihat orang yang diatas kalian, karena yang demikian itu lebih layak bagi kalian untuk tidak memandang rendah nikmat Allah yang dilimpahkan kepada kalian.” (HR. Muslim dan Tirmidzi).
Sebaliknya, lihatlah keatas dalam perkara-perkara ibadah dan ukhrawi. Jika merasa ibadah kita sudah cukup baik, lihatlah keatas, ternyata sangat banyak orang yang kuantitas dan kualitas ibadahnya lebih baik dari kita. Jika kita merasa telah memiliki ilmu yang cukup, lihatlah keatas, ternyata diluar sana sangat banyak orang yang lebih berilmu dari kita. Hal ini akan mendorong dan memotivasi kita untuk lebih meningkatkan kualitas diri dan ibadah kita.
Kesimpulan___
Ada dua hal yang membuat kita tidak bersyukur, pertama, kita mempokuskan pikiran pada apa yang diinginkan, bukan pada apa yang dimiliki. Kedua, kecenderungan membandingkan diri kita dengan orang lain.
Hidup akan lebih bahagia dan indah jika kita dapat menikmati apa yang dimiliki. Rahasia kenikmatan bukan terletak pada kenikmatan tersebut, tetapi terletak pada rasa syukurnya.
“Maka ingatlah kepadaku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepadaku, dan janganlah kamu ingkar kepadaku”. (QS. Al-Baqarah {2} : 152)

Hidup akan tersa indah dan bahagia bila kita menjadi manusia yang bersyukur. Karena, syukur mengajarkan kita untuk selalu memaknai setiap perisitiwa dalam kehidupan dari sudut pandang positif  (husnudzan). Karena itulah, syukur akan membuat hati kita senantiasa tentram dan damai. Syukur juga akan mengantarkan kita pada pencapaian kesuksesan di dunia dan akhirat.


DASHYATNYA SYUKUR
Muhammad Syafi’ie el-Bantanie





  

Minggu, 28 April 2013

ANTROPOLOGI



*      (1) Pengertian Antropologi
ANTROPOLOGI  ITU APA ?
*      Pengertian umum: Bahasa Yunani, dari kata Anthropos = Manusia, Logos = Ilmu, berarti ilmu tentang manusia.
*      Pengertian lain : Ilmu yang mempelajari manusia dari segala aspek kehidupannya dengan perspektif kebudayaan.
*      Karena  aspek kehidupan manusia cukup luas dan kompleks, maka kajian antropologi  terhadap manusia difokuskan pada beberapa masalah pokok.
*      Fokus Kajian Antropologi
Menurut Koentjaraningrat
  a.  Masalah sejarah terjadinya dan perkembangan manusia 
       sebagai mahluk biologis
  b. Masalah sejarah terjadinya aneka warna mahluk  manusia
*      dipandang dari sudut ciri-ciri tubuhnya.
  c. Masalah ppersebaran dan terjadinya aneka warna bahasa
      yang diucapkan oleh manusia di seluruh dunia.
  d. Masalah perkembangan, persebaran dan terjadinya aneka    warna  dari kebudayaan manusia di seluruh dunia
  e. Masalah dasar-dasar dan aneka warna kebudayaan manusia
      dalam kehidupan masyarakat-masyarakat dan suku-suku bangsa  yang tersebar di seluruh muka bumi hingga zaman skrg.
       sekarang ini.
*      Ilmu bagian Antropologi (1)
  1. Paleo-antropologi : memfokuskan kajiannya pada
        asal-usul/terjadinya dan perkembangan mahluk manusia dengan Fosil  sebagai obyek penelitian.
b.    Somatologi : fokus kajian sejarah terjadinya aneka 
        warna mahluk manusia  secara fenotipik dan genotipik
*      Ilmu Bagian Antropologi (2)
  c. Etnolinguistik, obyek kajiannya pada daftar kata-kata,  
      pelukisan-pelukisan dari ciri-ciri dan tentang tata bahasa dari  
      bahasa-bahsa lokal yang tersebar dari berbagai tempat
      dimuka bumi ini.
  d. Prehistori, mengkhusukan kajiannya pada sejarah
      perkembangan dan persebaran kebudayaan manusia dimuka
      bumi dalam zaman sebelum manusia mengenal huruf
  e. Etnologi, fokus kajian pada dasar-dasar kebudayaan 
      manusia dengan mempelajari kebudayaan dalam kehidupan
      masyarakat dari sebanyak mungkin suku bangsa yang
      tersebar di seluruh muka bumi pada masa sekarang ini.  
*      Sejarah Perkembangan Antropologi (1)
Fase Pertama, (sebelum tahun 1880). Fase dimana bangsa pribumi di Benua Afrika, Amerika dan Asia sudah mendapat pengaruh dari budaya Eropa Barat melalui penjajahan, kunjungan para musyafir, pelaut, penyebaran agama nasrani, dll.
     a. Mereka merupakan gambaran masyarakat Savage, primitif, liar dan masih
         merupakan  keturunan Iblis.  
     b. Contoh dari masyarakat yang masih murni dan  belum dirasuki sifat jahat
         sebagaimana yang  ada dalam masyarakat Eropa saat itu.
     c. Benda-benda kebudayaan disatukan dalam satu museum pertama tentang
         kebudayaan bangsa-bangsa di luar eropa,  yaitu museum Etnografi yang
         terdapat di Kopenhagen Denmark tahun 1841. Kelompok  ketiga inilah yang
         berpengaruh terhadap mulainya muncul minat dalm kajian secara ilmiah
         tentang   bangsa-bangsa di luar Eropa.
*      Sejarah Perk.Antro (2)
*      Fase Kedua (sekitar pertengahan Abad 19). Fase masih adanya anggapan bahwa perkembangan masyarakat berlangsung melalui proses evolusi. Dimana gambaran masyarakat yang sudah maju dan berkembang adalah bangsa Eropa, sebaliknya yang primitif adalah bangsa-bansga di luar Eropa. Meskipun demikian, anggapan ini justru melahirkan semangat ilmiah, yaitu suatu upaya pengklasifikasian bangsa-bangsa di dunia menurut cara pandang evolusi masyarakat. Sekitar tahun 1860 merupakan awal lahirnya ilmu antropologi. Dengan demikian, fase ini merupakan fase dimana perkembangan antropologi merupakan ilmu yang bersifar akademikal.
*      Sejarah Prk. Antro  (3)
*      Fase Ketiga (Awal abad 20).  Para penjajah mempelajari masyarakat dan kebudayaan suku-suku bangsa di luar Eropa guna kepentingan pemeritah kolonial dan guna mendapat suatu pengertian tentang masyarakat kini yang kompleks”. Fase ini juga merupakan fase perkembanagn ilmu Antropologi menjadi ilmu yang bersifat praktis
*      Sejarah Perk.Antro (4)
Fase Keempat (sesudah tahun 1930-an). Muncul  dua perubahan di dunia, yaitu :
   a. Timbulnya antipati terhadap kolonialisme sesudah
       Perang Dunia II,
   b. Cepat hilangnya bangsa-bangsa primitif ( yaitu
       bangsa asli yang jauh dari pengaruh kebudayaan 
       Eropa-Amerika). Pada fase ini perkembangan ilmu
      Antropologi menjadi dua, yaitu perkembangan
      menjadi ilmu yang bersifat akademikal dan praktis.
*      Hubungan Antro dgn Ilmu Lain
*      Dengan Sosiologi
     Antropologi mempunyai pengalaman yang lama dalam hal meneliti kebudayaan-kebudayaan suku-suku bangsa penduduk pribumi di Amerika, Asia Afrika dan Oseania. Suku-suku bangsa itu diteliti dalam keseluruhannya sebagai kebulatan.
*       Sebaliknya, ilmu sosiologi selalu lebih memusatkan perhatian kepada unsur-unsur atau gejala khusus dalam masyarakat manusia, dengan menganalisa kelompok-kelompok sosial yang khusus (social grouping), hubungan antara kelompok-kelompok atau individu-individu (social relations) atau proses-proses yang terdapat dalam kehidupan suatu masyarakat (social processes).
*      Hubungan Antro dgn ilmu lain (2)
  1. Ilmu Ekonomi dan  Antropologi 
       Jika seorang ahli ekonomi yang hendak membangun ekonomi di negara-negara serupa itu tentu akan memerlukan bahan komparatif mengenai misalnya sikap terhadap kerja, sikap terhadap kekayaan, sistem gotong royong. Dalam hal mengumpulkan keterangan komparatif serupa itu antropologi memang sangat berguna.
*      Hubungan dgn Ilmu Lain (3)
3. Hubungan Antara Ilmu Hukum Adat Indonesia dan Antropologi. Antropologi penting karena hukum adat bukan merupakan suatu sistem hukum yang telah diabstraksikan sebagai aturan-aturan dalam kitab-kitab undang-undang, melainkan timbul dan hidup langsung dari masalah-masalah perdata yang berasal dari dalam aktivitas masyarakat. Sebaliknya, antropologi juga perlu bantuan ilmu hukum adat Indonesia.
*      Hubungan Antropologi dengan Ilmu-ilmu Lainnya (4)
4. Ilmu Administrasi dan    Antropologi.
    Ilmu administrasi di Indonesia tentu akan menghadapi masalah-masalah yang sama seperti ilmu ekonomi di Indonesia. Suatu kompleks masalah yang sangat penting dalam ilmu administrasi, antara lain bisa didapatkan dengan penelitian berdasarkan metode-metode
    antropologi. 
      5. Hubungan Antara Ilmu Politik dan Antropologi.
     Seorang ahli antropologi dalam hal mempelajari suatu masyarakat untuk menulis sebuah deskripsi etnografi tentang masyarakat tersebut sebaliknya tentu akan juga menghadapi sendiri kekuatan dan proses politik lokal, serta aktivitas dari cabang-cabang partai politik nasional di situ. Untuk menganalisa gejala-gejala itu ia perlu mengetahui konsep-konsep dan teori teori ilmu politik juga.
*      Pendekatan dan Metode Antropologi
*      Pendekatan : Holistik, Historis dan Komparatif (Diakronik & Sinkronik),
   Etik dan Emik
*      Metode : Pengamatan (Biasa & Terlibat), Wawancara (Biasa & Mendalam), FGD

MK. Pengantar Antropologi
by. Alan Angga Nuari

DEFINISI BUDAYA/KEBUDAYAAN




Budaya adalah suatu pola dari keseluruhan keyakinan dan harapan yang dipegang teguh secara bersama oleh semua anggota organisasi dalam pelaksanaan pekerjaan yang ada dalam organisasi tersebut. Dengan demikian, budaya dalam suatu organisasi adalah menjadi pengikat semua karyawan secara bersama dalam organisasi tersebut dan sekaligus sebagai pemberi arti dan maksud dalam keterlibatan karyawan tersebut dalam pekerjaan sehari-hari dari organisasi.

Budaya adalah suatu pola dari asumsi-asumsi dasar (keyakinan dan harapan) yang ditemukan ataupun dikembangkan oleh suatu kelompok tertentu dari organisasi, dan kemudian menjadi acuan dalam mengatasi persoalan-persoalan yang berkaitan dengan adaptasi keluar dan integrasi internal, dan karena dalam kurun waktu tertentu telah berjalan/berfungsi dengan baik, maka dipandang sah, karenanya dibakukan bahwa setiap anggota organisasi harus menerimanya sebagai cara yang tepat dalam pendekatan pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan dalam organisasi oleh Shein (1985-1990)

Budaya dalam arti yang luas adalah suatu keadaan akibat perilaku manusia yang secara perorangan atau kelompok, bermasyarakat dan bernegara yang dapat mempengaruhi kehidupan yang damai dan tenteram, sejahtera dalam arti bahwa semua dapat hidup sehat diatas garis kemiskinan, tidak membedakan suku, etnik, ras dan jenis kelamin, tidak mencemari dan merusak lingkungan, tidak meracuni sumberdaya alam terbaharukan dan tidak terbaharukan, yang secara demokratis menjunjung tinggi hak dan kewajiban asasi manusia, memberi kebebasan untuk beragama, kebebasan mengeluarkan pendapat dan kebebasan dapat menikmati pendidikan sesuai bakat dan keinginannya oleh Bacharuddin Jusuf Habibie.

Kebudayaan adalah seluruh hasil usaha manusia, baik berupa benda ataupun hanya berupa buah pikiran dan alam penghidupan oleh R. Soekmono.

kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar oleh Antropolog Koentjaraningrat.

Kebudayaan adalah Keseluruhan cara hidup (yang merangkumi cara bertindak, berkelakuan dan berfikir) serta segala hasil kegiatan dan penciptaan yang berupa kebendaan atau kerohanian sesuatu masyarakat, tamadun, peradaban, kemajuan akal budi dan lain-lain oleh Ibid.
Kebudayaan ataupun yang disebut peradaban, mengandung pengertian yang luas, meliputi pemahaman perasaan suatu bangsa yang kompleks, meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat (kebiasaan), dan pembawaan lainnya yang diperoleh dari anggota masyarakat (Taylor, 1897)

Mempelajari pengertian kebudayaan bukan suatu kegiatan yang mudah, mengingat banyaknya batasan konsep dari berbagai literaturnya, baik yang berwujud ataupun yang abstrak yang secara jelas menunjukkan jalan hidup bagi kelompok orang (masyarakat). Demikian pula proses sejarah bukan hal yang mengikat, tetapi merupakan kondisi ilmu pengetahuan, agama, seni, adat istiadat, dan kehendak semua masyarakat.

Walaupun demikian, menurut Kluckhohn (1951) hampir semua antropolog Amerika setuju dengan dalil proposisi yang diajukan oleh Herkovits dalam bukunya yang berjudul Man and His works tentang teori kebudayaan yaitu:
  1. kebudayaan dapat dipelajari
  2. kebudayaan berasaal atau bersumber dari segi biologis, lingkungan, psikologis, dan komponen sejarah eksistensi manusia.
  3. kebudayaan mempunyai struktur
  4. kebudayaan dapat dipecah-pecah ke dalam berbagai aspek
  5. kebudayaan bersifat dinamis
  6. kebudayaan mempunyai variabel
  7. kebudayaan memperlihatkan keteraturan yang dapat dianalisis dengan metode ilmiah
  8. kebudayaan merupakan alat bagi seseorang (individu) untuk mengatur keadaan totalnya dan menambah arti kesan kreatif
Pengertian kebudayaan yang dikemukakan oleh E.B. Taylor maupun dalil-dalil yang di kemukakan oleh Herkovits masih bersifat luas sehingga pengkajian kebudayaan sangat bervariasi. Menurut Krober dan Klukhon (1950) kebudayaan, definisinya adalah kebudayaan terdiri atas berbagai pola, bertingkah laku mantap, pikiran, perasaan dan reaksi yang diperoleh dan terutama diturunkan oleh simbol-simbol yang menyusun pencapaiannya secara tersendiri dari kelompok-kelompok manusia, termasuk di dalamnya perwujudan benda-benda materi; pusat esensi kebudayaan terdiri atas tradisi cita-cita atau paham, dan terutama keterikatan terhadap nilai-nilai.

beberapa Definisi Budaya/Kebudayaan
MK. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
by. Alan Angga Nuari

TIPS BERBICARA DENGAN DOSEN



            Anda punya ide dan kemauan besar untuk menyelesaikan paper/skripsi anda ? Intip tips yang dibawah ini :
1.      Buat janji untuk bertemu jauh hari (ingatkan janji tersebut bila perlu) Hal ini akan menunjukkan kepada dosen anda bahwa anda memang serius dan anda pengertian akan padatnya jadwal beliau. Jelaskan pada beliau berapa lama yang anda butuhkan untuk berdiskusi, bersikaplah luwes..! dan! Jangan terlambat!

2.      Kalau anda tahu ada teman yang memiliki ide?pertanyaan yang sama, pertimbangkan untuk mendatangi dosen anda bersama-sama. Ada kekuatan dibalik jumlah yang lebih banyak. Kalau beliau mendengarkan ide yang sama dari dua atau tiga orang, beliau kemungkinan akan sangat serius menanggapi ide/ pertanyaan anda.

3.      Pikirkan masak-masak apa yang akan anda katakan sebelum bertemu dosen Anda. Tuliskan pertanyaan dan ide anda. Buatlah daftar hal-hal yang akan anda sampaikan. Anda bahkan bisa membuat salinan dari daftar pertanyaan yang anda buat untuk beliau, jadi dosen dan anda akan sama-sama mencermati setiap hal yang sudah anda buat (ini bisa membuat waktu efesien dan tepat sasaran)

4.      Pilih kata-kata anda dengan hati-hati. Daripada anda mengatakan “Pak, saya enggak suka dengan judul anda”, “..Judul anda tidak menarik..” “..Judul dari anda susah dimengerti” ”.. Judul dari anda susah dikerjakan..”
Cobalah mengatakan “Apakah saya boleh memakai judul lain untuk menyelesaikannya.?”
Buang kata-kata yang mengkritik secara langsung ide dosen anda.

5.      Jangan berharap dosen anda akan mengatasi semua masalah atau mengusulkan semua pemecahan masalah. Bersiaplah untuk memberikan saran, menawarkan penyelesaian,  bahkan anjurkan sumber-sumber yang akan membantu. Dosen pasti akan menghargai jerih payah anda.

6.      Bersikaplah diplomatis, cermat dan penuh hormat. Dosen anda juga punya perasaan. Kemungkinan besar mereka akan menanggapi anda dengan baik jika anda ingat bahwa maksud dari pertemuan itu adalah untuk bertukar pikiran, bukan berdebat.

7.      Berkonsentrasilah dengan apa yang anda perlukan, bukan pada kekurangan beliau. Semakin anda memiliki mindset bahwa dosen anda adalah orang moody, ferpectionis, seenaknya sendiri, sentiment, dll, semakin kecil kemungkinan beliau akan membantu anda.

8.      Jangan lupa untuk menjadi pendengar yang baik, memang aneh, tapi kenyataannya banyak sekali mahasiswa yang harus melatih keterampilan yang amat penting ini. Tidak disadari, beberapa mahasiswa lebih mendominasi daripada  dosennya sendiri. Dalam bertemu dengan dosen biarkan beliau yang berbicara lebih banyak (se-perfectionis apapun, se-crewet apapun beliau)

9.      Jangan lupa dengan selera humor. Bukan berarti anda harus menceritakan lelucon, tetapi selera humor yang memungkinkan anda mentertawai diri sendiri atas kesalahan dan kesalahpahaman yang terjadi.

10.  Jika pertemuan dengan beliau belum sukses, cari bantuan pihak lain.
“Kesuksesan” bukan berarti anda mendapatkan semua yang anda inginkan. Bahkan kalau dosen anda menolak usulan anda, pertemuan yang anda lakukan masih bisa dianggap sukses. Selama pertemuan tersebut anda bicara serius (jika mampu terbuka, saling mendengarkan, dan menghormati sudut pandang masing-masing pihak) jika suasana penuh dengan ketegangan, pertemuan menjadi kacau, dan Anda merasa tidak dihormati, maka waktunya anda mempersiapkan alternative lain (missal dosen pembimbing bayangan). Bisa jadi dengan mencari dosen baru yang masih baru, dan usianya tidak jauh berbeda dengan anda. Bisa dengan bertanya pada angkatan atas yang berpengalaman. Dari situ anda akan mendapatkan masukan, dan membela anda. Jika sudah, coba dekati dosen anda dan coba lagi.

Jingga Gemilang
Panduan Terpenting Seni Berbicara

Sabtu, 27 April 2013

Amaliah Hati





Amaliah Hati

Para ulama mengatakan bahwa mengobati kerasnya hati, bisa dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :
a.       Membaca Al-Quran dan Dzikirullah
Allah swt berfirman yang Artinya :
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatnya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Rasulullah mereka bertawakkal.” (Al-Anfal 8 : 2)

Dalam Ayat Lain Allah Swt berfirman yang Artinya :
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Rabbmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Yunus 10 : 57)

“dan kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zhalim selain kerugian.” (Al-Isra’ 17 : 82)

            Allah swt menunjukkan kepada kita bahwa obat yang mujarab untuk melembutkan hati yang keras adalah mengingat Allah (dzikir), dan sebaik-baik dzikir adalah membaca Al-Quran, sebab ia bisa menghidupkan hati.

b.      Berlutut dan Menangis di hadapan Allah
Hendaklah anda berlaku ikhlas, karena itulah solusi bagimu. Senantiasalah menyerahkan segala sesuatu kepada Allah, Rabb semesta Alam. Bayangkanlah bahwa  kematian telah dekat dipelupuk matamu, dan betapa dashyatnya saat kembali, serta besarnya kejahatan yang akan menjadi penghalang antara dirimu dengan Rabbmu. Berdirilah dihadapan Allah sambil menampakkan kebutuhan akan pertolongannya. Tidak mengapa anda berusaha menangis ketika itu, jika kata-kata tidak bisa membantumu, atau Anda bisa membaca doa-doa yang dicontohkan.

“ya Allah bantulah aku, janganlah engkau timpakan kecelakaan kepadaku. Rencanakanlah kebaikan untukku, dan jangan malah kejelekkan. Berilah aku petunjuk dan mudahkanlah petunjuk untukku., serta tolonglah aku dalam menghadapi orang-orang yang menzhalimiku. Ya Allah, jadikanlah aku hamba yang bersyukur kepadamu, selalu mengingatmu, selalu takut kepadamu, selalu menaatimu, dan selalu khusyuk kepadamu. Kepadamulah kami kembali. Ya Allah terimalah taubatku, bersihkanlah jiwaku, kabulkanlah doaku, kuatkanlah alasanku, luruskanlah lidahku, berilah hatiku petunjuk, dan bersihkanlah kedengkian didadaku.

c.       Menghadiri majelis Ilmu dan Nasihat
Anda mesti melepaskan diri dari majelis-majelis kejelekan, karena itulah sebab terbesar yang akan membawa pada kerusakan dan kekerasan hati. Dan, hal itu bisa dicapai dengan cara menempatkan hati pada ketenangan rahmat Allah yang telah diturunkannya. Misalnya, dengan mendengarkan kabar-kabar tentang orang-orang shaleh, karena itu bisa membuat hati tersentuh dan terpengaruh. Itulah majelis Ilmu, dan ilmu itu adalah ibadahnya hati.
            Dari Abu Hurairah ra, ia berkata : Rasulullah Saw bersabda yang artinya :
“barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka dengan itu Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga. Dan tidaklah suatu kaum berkumpul disalah satu rumah Allah, mereka membaca kitab Allah dan bersama-sama mempelajarinya, kecuali akan turun kepada mereka ketenangan, akan diselimuti rahmat, dikelilingi para malaikat, dan Allah menyanjung mereka dihadapan para nabi dan malaikat.”

d.      Mengingat Mati (Dzikrul Maut)
Hendaklah perbanyak mengingat pemutus kenikmatan, pemisah perkumpulan dan pembuat anak-anak menjadi yatim. Rasulullah menyentuh hati para sahabatnya dengan mengingatkan mereka akan kematian.

Wahai manusia, ingatlah Allah, ingatlah Allah,. Telah datang tiupan sangkakala pertama dan diikuti oleh tiupan kedua. Dan, kematian pasti datang dengan segala konsekuensinya.

Para ulama mengatakan, “mengingat kematian bisa mencegah kemaksiatan, menjinakkan hati yang keras, menghilangkan kebahagiaan karena perkara duniawi, dan akan menjadikan ringan segala musibah didunia ini. Oleh sebab itu, cukuplah kematian sebagai peringatan, cukuplah kematian sebagai pemisah. Barang siapa mengingat kematian dengan sebenar-benarnya, maka kesenangannya saat ini akan berubah menjadi kesusahan dan akan mencegah tenggelam dalam kesenangan dimasa yang akan datang.

Ingatlah kematian, maka anda akan mendapatkan ketenangan, dengan mengingat kematian, bisa memperpendek angan-angan.

e.       Melakukan Ziarah Kubur
Hal ini sangat efektif dalam menanggulangi kerasnya hati, yang mungkin tidak tercapai oleh cara lain. Ziarah kubur mempunyai pengaruh yang sangat besar, pengaruh yang dashyat dan seseorang dapat mengambil faedah darinya lebih layak dan lebih baik.
Rasulullah bersabda yang artinya :
“Ziarahilah kuburan, karena itu bisa mengingatkan akan kematian.”
Dalam riwayat lain :
“Karena itu bisa mengingatkan kalian akan kematian.”

Saudaraku.! Mari kita menziarahi kuburan orang lain, sebelum orang lain menziarahi kuburan kita.
Rasulullah saw bersabda yang artinya :
“Aku pernah melarang kalian menziarahi kubur, sekarang ziarahilah, karena itu bisa membuat hati tersentuh, mata menangis, mengingatkan kita pada kampung akhirat, dan janganlah kalian mengatakan ‘hujran’ (hal-hal yang jelek).

Inilah lima perkara yang mesti dipegang dan dijadikan sandaran oleh orang-orang yang keras hatinya dan yang selalu melakukan perbuatan dosa. Karena kelima perkara tersebut adalah obat bagi penyakitnya, dan sebagai penolong dalam menghadapi fitnah dan godaan setan. Jika perkara kelima diatas dapat memberikan manfaat, maka syukur Alhamdulillah.



 
Menguak Misteri Alam Kubur
                        Karya : Muhammad Husain Ya’qub